Manusia kadang merasa kecil. Merasa tidak ada hal yang diketahuinya. Merasa jauh dengan dunianya. Merasa bukan siapa-siapa, dan tidak punya siapa-siapa.
Saat merasa begitu, biasanya aku akan lebih banyak diam. Maksudku, sehari-hari aku memang sudah pendiam. Tapi ini jauh lebih pendiam lagi. Biasanya aku akan lebih memilih untuk sendirian, dan tidak mencoba bicara dengan siapapun.
Aku bilang begitu untuk mengawali cerita awal sebelum akhirnya berada di depan danau dan bertemu Allan. Pasti kamu pun penasaran, bukan?
Saat itu aku sedang merasa kecil. Tidak tahu apa yang harus aku lakukan lagi selain bekerja dan bekerja. Setelah jam kerjaku selesai, akhirnya aku memutuskan untuk membeli korek di warung.
Kamu pasti bertanya untuk apa korek itu kan, ayah? Jawabannya adalah, untuk merayakan ulang tahunku. Ya, saat Allan mengajakku untuk merayakan ulang tahun sama-sama, dan aku bilang kalau itu bukan hari ulang tahunku, aku berbohong padanya.
Aku hanya malu harus mengakui kalau aku sedang merasa kecil di hari ulang tahunku sendiri. Bagaimana tidak, ayah? Beberapa jam sebelumnya, aku mendengar percakapan tiga orang pemuda yang makan di restoran tempatku bekerja. Mereka membicarakan banyak hal, mulai dari mimpi, keluarga, sampai istilah-istilah ekonomi yang aku tidak mengerti sama sekali. Padahal kelihatannya, mereka lebih muda daripada aku, tapi mereka sungguh pintar, ayah. Awalnya aku berpikir bahwa terlahir dengan orang tua sepertimu dan ibu bisa membuatku pintar. Awalnya aku berpikir kalau aku juga sudah benar pintar. Toh, aku berprestasi di sekolah. Aku juga disayangi para guru. Tapi ternyata, banyak sekali yang tidak aku tahu tentang dunia ini.
Kira-kira begitu sampai akhirnya Allan menghampiriku. Aku tidak tahu kenapa dia bisa dengan tepat menebak bahwa itu adalah hari ulang tahunku. Jadi kuanggap saja itu adalah salah satu hari keberuntunganku. Ulang tahun bersama yang dirayakan bersama teman..
BAGIAN
Sambutan penulis untuk calon pembaca yang budiman.
Ketika bertemu cinta yang sebenarnya; Manusia akan merasakan tenang dan bahagia.
Ngomong ngomong tentang aku, seberapa banyak yang kamu tau?
“Punya keluarga belum tentu punya siapa siapa,”
Setelah itu baru aku sadar bahwa dunia terlihat sangat menakutkan ketika kita benar-benar sendirian.
“Kita sama sama meluangkan waktu untuk bersiap dan merias diri, lalu sama sama meluangkan waktu untuk pergi kesini. Tindakan kita memiliki arti.”
“Aku tidak percaya cinta,” Ya, sama.
Manusia kadang merasa kecil. Merasa tidak ada hal yang diketahuinya. Merasa jauh dengan dunianya. Merasa bukan siapa siapa, dan tidak punya siapa siapa.
“Aku lebih suka kita berteman, teman akan saling menyayangi karena ingin begitu, bukan harus begitu. Kita memilih untuk menjadi teman.”
“Ya, karena hidup memang tidak adil untuk beberapa manusia.”
Mengapa aku tidak tahu sebelumnya, bahwa ada begitu banyak hal indah di dunia.
“Tapi yang paling aku pahami dari semua itu adalah: Aku bertumbuh.”
Padahal, tidak usah bertanya, karena aku sudah tahu jawaban lelaki itu pasti, aku baik-baik saja kok. Padahal, tidak usah bertanya, karena sebenarnya aku tahu kalau lelaki itu tidak begitu baik-baik saja.
“Aku adalah Ratu Merah yang sudah dikalahkan dunia, dan kamu adalah Aliceku.”
Untuk; Allan